Dedi Mulyadi Terus Jadi Sorotan, Sementara Wakil Gubernur Jabar Hilang dari Panggung. Siapa yang Memperhatikan Kehadiran Kang Erwin si Ex-Freeman?

Info Bekasi Terkini - Erwan Setiawan menunjukkan kelihaiannya dalam seni peran baru-baru ini.

Wakil Gubernur Jawa Barat yang mendampingi Dedi Mulyadi itu diketahui turut membintangi sinetron Preman Pensiun.

Seperti apa aksi Erwan Setiawan?

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sejak pertama kali dilantik kerap menjadi sorotan warganya melalui kebijakan-kebijakannya yang tak biasa.

Tidak hanya warga Jawa Barat, warga dari luar Jawa Barat pun ikut menyimak pergerakan Dedi Mulyadi.

Selama ini, Dedi Mulyadi selalu disorot, sementara wakilnya atau Wakil Gubernur Jabar luput dari sorotan.

Tidak banyak yang menyoroti kegiatan Wakil Gubernur Jabar yang bernama Erwan Setiawan ini.

Namun baru-baru ini, wakil dari Dedi Mulyadi ini kedapatan syuting sinetron di Taman Foto di Jalan Kemuning Merdeka, Kota Bandung pada Jumat (13/6/2025).

Sinetron yang ia bintangi tersebut juga termasuk dalam jajaran sinetron yang sangat terkenal, yakni sinetron berjudul 'Preman Pensiun.'

Erwan Setiawan, yang kerap dipanggil Kang Erwan, mengambil bagian spesial memerankan Sanusi, mantan pekerja pemerintahan setempat yang saat ini berubah haluan menjadi pedagang kopi jalanan.

Menggunakan kemeja polo yang simpel, Kang Erwan sukses menjiwai perannya sebagai Sanusi dan memberikan kesan sangat otentik bersama pemeran sinetron lainnya.

"Betul, ini kali pertamaku terlibat dalam pembuatan sinetron," jelas Kang Erwan dengan senyum ketika dia mengobrol sejenak selagi menunggu giliran syuting.

Tetapi sebelum itu, saat berada di Sumedang, saya pernah syuting materi pendidikan di puncak Peringatan Hari AIDS Sed dunia.

Kami membuat film pendidikan bagi publik mengenai ancaman HIV," tambahnya.

Berperan sebagai Sanusi rupanya tidak terlalu sulit bagi Kang Erwan.

Dia menyatakan bahwa dia merasa tenang dengan karakter itu.

“Peran di sini saya sebagai pensiunan dan tertarik untuk berjualan kopi.

Ya, untung pembicaraannya singkat sehingga dapat dibaca secara langsung, belajar sejenak, lalu langsung syuting.

Insya Allah tidak (sulit), karena dalam kehidupanku sehari-hari aku sering meminum kopi," ungkapnya sambil tersenyum santai.

Akan tetapi, perananya dalam sinetron ini tidak hanya terkait dengan berakting.

Kang Erwan mengemban tugas yang lebih luas, yaitu meraih kembali gairah industri film dalam negeri, terutama di daerah Jawa Barat.

Dia menginginkan kedatangannya dapat memotivasi bakat-bakat muda agar tetap produktif.

Talent-talent muda di Jabar memang melimpah, namun hingga kini belum sepenuhnya diasah secara optimal.

Mudah-mudahan ke depan wajah perfilman di Jabar semakin baik lagi, semakin luar biasa,” ujarnya penuh optimisme.

Tak hanya itu, Kang Erwan juga menyoroti pentingnya mengangkat budaya lokal ke dalam dunia visual.

Menurut dia, warisan budaya dan sejarah Jawa Barat sungguh pantas menjadi sumber inspirasi bagi produksi film maupun sinetron.

Sebenarnya, Jawa Barat kaya dengan kebudayaan, sejarah, dan pariwisatanya.

Harapkannya kedepan akan ada sutradara yang ingin menceritakan kisah-kisah dari Jabar," imbuhnya sambil menatap masa depan dengan optimisme.

Keberadaan Kang Erwan di tempat syuting membawa sentuhan segar untuk industri kreatif serta sektor pemerintah.

Kerjasama ini membuktikan bahwa dua lingkungan yang bertentangan bisa saling melengkapi.

Mungkin saja, Sanusi sang pembuat kopi dapat menjelma sebagai ikon baru yang menyambung antara publik dan kemunculan industri film lokal, sambil menampilkan kekhasan budaya Jawa Barat di televisi.

Artikel ini sudah dipublikasikan di TribunJabar.id

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama