TRIBUBKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Asosiasi Pecinta Alam dan Pendakian Gunung Wanadri akan melaksanakan petualangan berat yang mengikuti aliran Sungai Kayan di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).
Ekspedisi Sungai Kayan diberi nama tersebut. Cabang olahraga ekstrem ini bakal mengarungi Sungai Kayan yang terletak di Kalimantan Utara dengan jarak total 282 kilometer (km), mulai dari bulan Juni hingga Agustus tahun 2025.
Baru-baru ini, rombongan Ekpedisi Sungai Kayan dari Wanadri telah bertemu dengan Bupati Bulungan Syarwani untuk melaksanakan audiensi.
Pada rapat tersebut, Syarwani mengekspresikan dukungannya serta menginginkan agar ekspedisi ini mampu mempromosikan keunikan sumber daya alam di Sungai Kayan, terutama yang terletak di daerah Kabupaten Bulungan.
"Kecantikan alam di sepanjang Sungai Kayan layak untuk dipromosikan lebih lanjut kepada publik Indonesia. Saya berharap bahwa perjalanan eksplorasi ini bukan hanya akan menjadi suatu aktivitas petualangan, namun juga dapat membangkitkan ketertarikan para pelancong yang menyukai lingkungan natural dan warisan budaya setempat," ungkap Bupati saat memberi keterangan pada jurnalis, Senin (23/06/2025).
Dia juga menegaskan, supaya semua anggota rombongan ekspedisi tetap terjalin kerjasama yang erat dan mengembangkan komunikasi yang efektif dengan warga setempatan sepanjang petualangan.
Wanadri adalah organisasi pionir dalam mendukung kegiatan alam terbuka di Indonesia dan telah didirikan pada tanggal 17 Januari 1964.
"Organisasi ini memiliki empat pilar kegiatan, yakni penjelajahan, pendidikan, kemanusiaan dan lingkungan," ungkapnya.
Seorang anggota regu bernama Bayu menyatakan bahwa ekspedisi sungai Kayan menjadi pilihan dikarenakan ciri-ciri geografisnya yang sulit dan kurang adanya jalan masuk, terlebih lagi di area Hulu Sungai Kayan serta dataran tinggi Apau Kayan.
"Area ini tetap terpencil, tapi dipenuhi oleh keistimewaan budaya serta sejarahnya. Oleh karena itu, kami berminat untuk mengeksplorasinya sambil melaksanakan tugas bantuan manusia dengan menghadirkan seorang dokter yang siap menyediakan layanan kesehatan pada permulaan petualangan," jelas Bayu.
Menurut laporan, rombongan ini bakal mencakup 19 orang anggota, ditambah seorang penduduk setempat. Di samping menjelajahi daerah tersebut, regu juga berencana untuk mengumpulkan data serta mendokumentasikan aspek-aspek seperti keadaan geografi, adat istiadat, dan peluang yang ada.
"Persiapan untuk ekspedisi ini dimulai pada bulan Agustus 2024. Tujuannya adalah agar aktivitas tersebut bisa menyediakan informasi dan pemahaman terbaru kepada publik serta pihak berwenang setempat mengenai betapa vitalnya pelestarian dan pembangunan area Sungai Kayan dan dataran tinggi Apau Kayan," jelasnya demikian.
Sekarang ini, Ketua Umum Wanadri Dirga Sumantri menyampaikan bahwa Ekspedisi ORAD Sungai Kayan pada tahun 2025 adalah usaha yang dilakukan oleh Wanadri untuk memacu semangat nasionalisme antara generasi muda dengan cara menjalankan potensi dari Bonus Demografi di Indonesia.
Eksplorasi ini adalah salah satu aspek upaya Wanadri dalam rangka menjaga alam, sebagai penerapan dari Program Daya Diri Lingkungan Jangka Panjang atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Lingkungan (Environmental Sustainable Goals/ ESG), serta menjadi komponen dari Empat Sumbu Kegiatan Utama Wanadri.
"Sudah menjadi tanggung jawab kami semua sebagai bagian dari negara untuk dapat terus bekerja sama dan bergandengan tangan guna mendukung program Indonesia Emas 2045," ungkap Dirga pada pernyataan resmi sebelumnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Ekpedisi ORAD Sungai Kayan 2025, Mochamad Azis mengatakan bahwa ekspedisi ini akan menerapkan Pendeklarasian Lima Heliks dengan mencakup beberapa elemen termasuk pemerintahan, perguruan tinggi, sektor bisnis, komunitas lokal, serta pers.
Selain menjelajahi Sungai Kayan sepanjang 282 km, Azis bilang rangkaian ekspedisi yang menghabiskan waktu 48 hari ini juga diisi dengan kegiatan bakti sosial bagi masyarakat di sekitaran sungai.
(*)
Penulis: Edy Nugroho
Posting Komentar