Info Bekasi Terkini - Motor Besutan Honda satu ini, saat kelahilarnnya kurang diminati masyarakat.
Oleh karena itu, pada masa lalu, sepeda motor jenis petualangan ini tidak sering dimiliki oleh individu.
Namun, siapa sangka bahwa motor dengan desainer asli Indonesia ini begitu populer dan diminati oleh instansi pemerintahan pada awal kemunculannya?
Wajar saja waktu itu, pada tahun 1984, motor Honda dengan kode GF6 tersebut banyak yang memiliki plat merah.
Tidak lakunya motor Honda yang dikenal dengan nama Honda Win ini, menurut masyarakat pada saat itu karena designya aneh.
Maklum saja, saat itu di Indonesia masyarakat menyukai design motor yang seba membulat.
Sementara Honda GF6 ini desainnya cenderung mengotak. Jadi dianggap agak aneh pada waktu itu.
Ketangguhan Honda Win Teruji
Tapi kondisi pasar yang seperti itu, dan ahirnya jadi motor dinas pemerintah, Honda Win jadi teruji ketangguhannya.
Karena pada waktu itu, Honda Win ditetapkan pemerintah sebagai kendaraan resmi untuk digunakan hingga ke daerah pedalaman yang memiliki berbagai jenis kondisi jalanan.
Bisa jadi Pemerintah sekarang percaya pada Honda Win untuk menjadi alat transportasi bagi berbagai instansi di wilayah-wilayah pedalaman, sampai ke pelosok yang sulit dijangkau, karena bentuk fisiknya yang ramping dari Honda Win tersebut.
Maka sangat mudah dikelola serta dapat dipakai untuk beragam jenis permukaan jalan, termasuk gampang untuk dilakukan pemulihan atau evakuasi apabila terdapat kejadian tak terduga.
Di samping itu, Honda Win menggunakan mesin 4 tak SOHC berpendingin udara dengan satu silinder dan dikenal sebagai "ECONOPOWER". Motor ini menggunakan karbu untuk bahan bakarnya sehingga sangat hemat bensin.

Spek mesinnya memiliki diameter langkah sebesar 50 mm x 49,5 mm dan dapat mencapai volume silinder bersih 97,2 cc.
Adapun sistem pengapian sudah menggunakan CDI, dan rasio kompresinya rendah hanya 8,8:1. Karenanya motor ini mesinnya bandel dan tahan banting meski disiksa di pelosok desa.
Jika tenaga maksimumnya mencapai 8 dk di putaran mesin 8.000 rpm dan torsi 7,45 Nm pada 5.000 rpm, daya tersebut dialirkan ke roda belakang melalui transmisi manual berpilot 4-kecepatan.
Jadi tidak heran motor ini tidak menyulitkan diajak jalan-jalan di desa, dengan aneka karakter medan jalan.
Terdapat 2 varian dari Honda Winصندã‚ャンペannya
Untuk roda pada motor Honda Win, digunakan pelek depan berdiameter 18 inci serta pelek belakang sebesar 17 inci. Ban yang dipasang memiliki pola kembangan kasar dengan ukuran 2.50-18 di bagian depan dan 3.00-17 untuk sisi belakang.
Meskipun fairing depan besarnya terbuat dari plastik dan dipasang seperti pada motor trail asli, tetap keren banget.
Namun kemudian, Honda Win yang diperdagangkan dari tahun 1984 hingga 2005, memiliki varian standar. Meskipun bentuk dan mesinnya serupa, perbedaannya terletak pada velg 17 inci di depan dan belakang serta menggunakan ban jalan raya ukuran 2.50 di bagian depan dan 2.75 di sisi belakang.
Pasarannya, Honda Win menawarkan berbagai pilihan warna yang komplit, seperti perak, merah, putih, abu-abu metalik, biru laut, serta orange.

Honda Win 100 produksi antara pertengahan 1980 hingga akhir 1990-an terkenal dengan headlamp yang lebih lebar. Setiap tahunnya, model ini dilengkapi dengan desain garis atau corak khusus yang unik.
Pada pertengahan tahun 1999, Honda Win pun mulai diekspor ke berbagai negara di ASEAN.
Kini, Honda GF6 telah berubah menjadi sepeda motor hobi yang sering digunakan sebagai alat hiburan maupun pajangan, baik saat petualangan, perjalanan jauh, dikoleksi, sampai dibawa ke sekolah atau tempat kerja.
Namun soal harganya jangan dibicarakan dulu, karena telah melampaui harga aslinya di pasaran!
Kini bisa di harga 5 jutaan hingga belasan juta. ***
Posting Komentar