Warta Bulukumba - Keringat mengalir di dahinya, debu jalanan masih tersemat pada sepatunya. Namun, mata Rustam Uchank, biasa dipanggil Bung Uccank, malah bersinar ketika akhirnya kakinya mencapai Kota Manado, Sulawesi Utara.
Setelah melalui perjalanan kaki yang memakan waktu 72 hari dari Bulukumba, Sulawesi Selatan, dia pun berhasil mengakhiri janjinya dengan menempuh jalur menyampingkan kepala Pulau Sulawesi dari bagian selatan hingga ke utaranya.
Pada Senin malam, 23 Juni 2025, Rustam Uchank menikmati waktu relaksasi di Hotel KSP Berkat Bulukumba Cabang Manado.
Pada usia 52 tahun, Rustam Uchank membuktikan bahwa usia hanyalah sebuah angka. Ia sukses melintasi satu per satu propinsi - menghadapi terik matahari, rintangan hujan, kemiringan bukit, serta jalanan berkerikil - untuk mewujudkan komitmennya yang dinyatakan saat pemilihan kepala daerah pada tahun 2024 di desanya sendiri; yaitu dengan berjalan kaki dari Bulukumba sampai Manado.
Ingin mencoba Jabar dan bertemu dengan Kang Dedi Mulyadi?
Setelah sukses menyelesaikan perjalanan kaki dari Bulukumba hingga Manado, Rustam Uchank mengunggah sesuatu yang membuat para pendukungnya menjadi penasaran.
"Berniat untuk mencoba sekali lagi berjalan kaki dari Bulukumba hingga Bandung bertemu dengan KDM Gubernur Jawa Barat," tulis Rustam Uchank lewat postingan di media sosialnya pada hari Senin, 23 Juni 2025.
Tiba-tiba saja unggahannya mendapat beragam tanggapan. Banyak orang yang memotivasinya agar Rustam Uchank mencobanya.
Perjalanan monumental Rustam Uchank dimulai dari Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Dari sana, ia menyusuri ruas jalan yang membelah daratan Sulawesi—melewati Makassar, Parepare, Palopo, Luwuk, Poso, hingga Gorontalo—sebelum akhirnya menuntaskan langkahnya di Manado.
Aksi jalan kaki ini bukan tanpa makna. Bung Uccank melakukannya sebagai bentuk nazar atas kemenangan pasangan Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf dalam Pilkada Bulukumba 2024.
Pejalan tertua, semangat termuda
Usianya kini 52 tahun. Tapi semangat Bung Uccank justru lebih muda dari langkah-langkah yang telah ia torehkan di aspal Sulawesi. Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai pejalan kaki tertua dan paling konsisten dalam sejarah lintas Sulawesi.
Tidak mengherankan, banyak orang yang menjuluki Rustam Uchank sebagai pejalan kaki paling konsisten dan berusia tua di sepanjang jalur Trans Sulawesi.
Ia menempuh ribuan kilometer dengan cara independen, tanpa didampingi grup atau mendapat perhatian media semenjak hari pertama. Hanya tekad yang dibawanya bersama sepasang sepatu usang serta komitmennya terhadap dirinya sendiri.
Tindakan Rustam Uchank mendapatkan dukungan besar dari orang-orang di wilayah-wilayah yang dilaluinya. Ia sering kali disambut dengan hangat di tepian jalan, diberi minuman, makanan, dan bahkan tempat untuk istirahat. Namun, dia tetap melanjutkan perjalanan, enggan mengakhiri petualangan karena kenyamanan.
Proses ini berfungsi sebagai cerminan atas suatu Indonesia yang masih melek akan makna dari sumpah, pengabdian, serta kesungguhan dalam menjalankan komitmen. Tidak sekadar menempuh perjalanan melintasi Pulau Sulawesi, tetapi juga merenggangkan kembali pentingnya sikap kerja keras dan kestabilan pada masa yang semuanya serba kilat. ***
Posting Komentar